Mark Twain

Rahasia Untuk Maju adalah Memulai

Oprah Winfrey

Saya Percaya Bahwa Setiap Kejadian Dalam Hidup Terjadi Dalam Kesempatan Untuk Cinta, Bukanlah Ketakutan

Theodore Roosevelt

“Dengan kedisiplinan diri, banyak hal yang mungkin dilakukan

Mother Theresa

Perdamaian Dimulai Dengan Sebuah Senyuman

Aristoteles

Perubahan Dalam Segala hal itu manis

Thursday, February 25, 2016

Petunjuk Teknis Pengerjaan Soal Ujian

Buatlah loker digital sesuai dengan kelas anda!

Mintalah password untuk soal anda!

Copy Paste file yang telah anda terima ke drive lokal komputer anda!

Perhatikan format simpan loker digital anda yakni NIM_NAMA_UASTATISTIK16

Perhatikan kelas atau loker digital anda, jangan sampai salah masuk kelas!

Salah masuk kelas/loker digital dianggap tidak mengerjakan!

Perhatikan petunjuk teknis yang ada pada lembar kerja anda!

Perhatikan waktu yang telah disediakan.tepat waktu!

Tuesday, February 16, 2016

Download materii Analisis Regresi Linier dengan ms.excel

Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab (X) terhadap Variabel Akibatnya. Faktor Penyebab pada umumnya dilambangkan dengan X atau disebut juga dengan Predictor sedangkan Variabel Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan Response. Regresi Linear Sederhana atau sering disingkat dengan SLR (Simple Linear Regression) juga merupakan salah satu Metode Statistik yang dipergunakan dalam produksi untuk melakukan peramalan ataupun prediksi tentang karakteristik kualitas maupun Kuantitas. Contoh Penggunaan Analisis Regresi Linear Sederhana dalam Produksi antara lain : 1. Hubungan antara Lamanya Kerusakan Mesin dengan Kualitas Produk yang dihasilkan 2. Hubungan Jumlah Pekerja dengan Output yang diproduksi 3. Hubungan antara suhu ruangan dengan Cacat Produksi yang dihasilkan. Download materii Analisis Regresi Linier dengan ms.excel

Analisis Regresi Linier Sederhana Menggunakan Excel

BAB I Analisis Regresi Linier Sederhana Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab (X) terhadap Variabel Akibatnya. Faktor Penyebab pada umumnya dilambangkan dengan X atau disebut juga dengan Predictor sedangkan Variabel Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan Response. Regresi Linear Sederhana atau sering disingkat dengan SLR (Simple Linear Regression) juga merupakan salah satu Metode Statistik yang dipergunakan dalam produksi untuk melakukan peramalan ataupun prediksi tentang karakteristik kualitas maupun Kuantitas. Contoh Penggunaan Analisis Regresi Linear Sederhana dalam Produksi antara lain : 1. Hubungan antara Lamanya Kerusakan Mesin dengan Kualitas Produk yang dihasilkan 2. Hubungan Jumlah Pekerja dengan Output yang diproduksi 3. Hubungan antara suhu ruangan dengan Cacat Produksi yang dihasilkan. Model Persamaan Regresi Linear Sederhana adalah seperti berikut ini : Y = a + bX Dimana : Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent) X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent) a = konstanta b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh Predictor. Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus dibawah ini : a = (Σy) (Σx²) – (Σx) (Σxy) . n(Σx²) – (Σx)² b = n(Σxy) – (Σx) (Σy) . n(Σx²) – (Σx)² Analisis Regresi Linier Sederhana Menggunakan Excel Jika di postingan-postingan sebelumnya saya membahas tentang analisis regresi linier berganda, maka kali ini saya akan membahas bagaimana melakukan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan Excel. 1. Input/masukkan data ke M.Excel 2. Klik menu Data, lalu pilih Data analysis, lalu pada kotak analisis tool pilih regression Pada kotak input y range: masukkan nilai-nilai variabel terikat(y) Pada kotak input x range: masukkan nilai-nilai variabel bebas (x) Centang confidence lvel Centang normal probability plot Hasil running data Regression Statistics Multiple R 0.892392864 R Square 0.796365023 Adjusted R Square 0.781819667 Standard Error 5.348898418 Observations 16 Terlihat nilai koefisien determinasinya sekitar 79,63 persen artinya keragaman variabel y mampu dijelaskan oleh variabel x1 sebesar 79,63 persen sisanya dipengaruhi variabel lain di luar model. Tabel Anova untuk uji simultan/uji serempak ANOVA df SS MS F Significance F Regression 1 1566.45 1566.45 54.75047 3.35601E-06 Residual 14 400.55 28.61071 Total 15 1967 Terlihat bahwa nilai p-value amat kecil < 0.05 sehingga dapat dikatakan variabel x1 mempengaruhi y secara signifikan. 3. Uji Parsial (T) Coefficients Standard Error t Stat P-value Intercept 50.775 4.394568 11.55404 1.52E-08 X Variable 1 4.425 0.598025 7.399356 3.36E-06 Terlihat bahwa nilai p-value nya juga <0.05, dengan besar koefisien b1=4.425 artinya variabel x1 mempengaruhi variabel yt secara signifikan dengan setiap kenaikan 1 satuan variabel x akan meningkatkan variabel y sbesar 4.425 satuan.   BAB II Analisis Regresi Linier Berganda Di dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu sering melihat bahwa sesuatu terjadi karena adanya pengaruh dari kejadian lain. Contoh yang sederhana dapat kita lihat saat terjadinya kenaikan BBM. Saat harga BBM naik, harga-harga barang kebutuhan pokok lain juga ikut naik. Secara tidak langsung dapat kita katakana bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM. Mungkin banyak yang bertanya, seberapa besar sih kenaikan BBM akan berpengaruh terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok? Bagaimana cara mengetahuinya? Perkembangan ilmu pengetahuan terus berusaha mencari cara untuk mengukur pengaruh suatu kejadian terhadap kejadian lain. Ilmu statistik menawarkan suatu cara untuk mengukur hal ini. Pengaruh satu (atau beberapa) kejadian terhadap suatu kejadian dalam ilmu statistik diukur dengan menggunakan Analisis Regresi Sederhana (satu penyebab mempengaruhi suatu kejadian) atau Analisis Regresi Berganda (beberapa penyebab mempengaruhi suatu kejadian). Sebagai suatu metode statistik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum kita menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana/Analisis Regresi Linier Berganda (RLS/RLB). Syarat yang harus dipenuhi antara lain bahwa variabel yang dipengaruhi/variabel terikat/variabel dependent harus berupa angka atau sesuatu yang bisa diukur dengan menggunakan bilangan. Bagi yang sudah tak asing dengan istilah statistik, data yang digunakan minimal berada pada level data interval. Hal ini harus dipenuhi karena RLS/RLB termasuk ke dalam golongan statistik parametric yang mewajibkan pengukuran dalam level minimal interval. Jika syarat ini tak terpenuhi, RLS/RLB tidak bisa dipergunakan. Alternatif analisis yang dapat digunakan adalah Analisis Regresi Logistik. Syarat lain yang harus dipenuhi agar RLS/RLB dapat dipergunakan secara optimal adalah jumlah data minimal 30 data. Kenapa 30? Hal ini terkait dengan asumsi kenormalan yang digunakan dalam RLB/RLS. Data sejumlah itu dirasa cukup (menurut penelitian ahli) untuk memenuhi asumsi tersebut. Jumlah 30 data digolongkan cukup besar untuk sebuah sampel, sehingga pendekatan kenormalan dapat dipergunakan dengan CLT. Selain syarat tersebut, agar dapat digunakan menganalisis dengan baik, model yang dibentuk dengan menggunakan RLS/RLB harus memenuhi beberapa asumsi. Asumsi-asumsi ini dikenal dengan nama ASUMSI KLASIK. Asumsi klasik ini terdiri dari normalitas, homoskedastisitas, nonmultikolinieritas, dan non autokorelasi. Mengapa normalitas diperlukan? Hayoo…kenapa? Ada 2 hal utama kenapa normalitas diperlukan, dilihat dari sisi kehidupan sehari-hari dan dari sisi statistik. Dari sisi kehidupan sehari-hari, sampel yang kita ambil harus berdistribusi normal agar dapat mewakili seluruh data yang ada di populasi. Secara awam dapat kita katakan bahwa kita berharap data-data yang kita ambil adalah data mainstream bukan data yang non mainstream agar dapat mewakili sebagian besar/seluruh populasi. Secara statistik, kita menggunakan asumsi normalitas karena uji-uji yang kita gunakan dalam RLS/RLB yaitu uji F dan uji T merupakan turunan dari distribusi normal sehingga untuk menggunakannya maka asumsi normalitas harus dipenuhi. Selanjutnya, mengapa homoskedastisitas harus dipenuhi? Btw, apa sih homoskedastisitas? Homoskedastisitas adalah varian error data adalah nol. Atau jika kita lihat melalui plot, maka sebaran data akan berada di sekitar garis nol. Kenapa hal ini perlu? Karena kita berharap bahwa model kita bisa memprediksi dengan tepat atau model regresi yang kita hasilkan bukan merupakan regresi spourious(palsu). Jika varian error tidak nol, maka akan berpengaruh terhadap interval kepercayaan dan kesalahan pada pengujian hipotesis. Nah, asumsi selanjutnya adalah non Multikolinieritas. Multikolinieritas sendiri berarti adanya keterkaitan antara variabel penyebab/variabel bebas/variabel independent. Dalam (Juanda, 2009) disebutkan jika tujuan pemodelan hanya untuk peramalan nilai Y (peubah respon) dan tidak mengkaji hubungan atau pengaruh antara peubah bebas (X) dengan peubah respon (Y) maka masalah multikolinearitas bukan masalah yang serius. Masalah multikolinearitas menjadi serius apabila digunakan unruk mengkaji hubungan antara peubah bebas (X) dengan peubah respon (Y) karena simpangan baku koefisiennya regresinya tidak siginifikan sehingga sulit memisahkan pengaruh dari masing-masing peubah bebas. Asumsi ini tentu saja tidak diperlukan dalam RLS karena RLS hanya mempunyai satu variabel bebas. Asumsi terakhir adalah asumsi non autokorelasi. Asumsi ini tidak perlu diuji jika kita menggunakan data tipe cross section (data satu periode) karena autokorelasi berarti hubungan linier antara error serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu. Uji ini hanya kita lakukan jika data yang kita gunakan adalah data tipe time series. Model regresi linier berganda melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Modelnya : Dimana Y = variabel terikat Xi = variabel bebas ( i = 1, 2, 3, …, k) b0 = intersep bi = koefisien regresi ( i = 1, 2, 3, …, k) Model penduganya adalah: √ Yi (Variabel Tak Bebas/Dependent Variable) merupakan random variable/bersifat stochastic √ Xki (Variabel bebas/Independent Variable) bersifat fixed/non stochastic (bukan merupakan random variable) √ E(ei)= 0 √ E(ei,ej) = σ2 untuk i = j (Homoscedastic) √ E(ei,ej) = 0 untuk i ≠ j (Non autocorrelation) √ error mengikuti distribusi normal dengan rata-rata nol dan varians σ2. √ Tidak ada kolinieritas ganda (multikolinieritas) antar variabel independen. Analisis Regresi Linier Berganda Menggunakan Excel Add Ins →Megastat → Correlation/Regresion → Regression Analysis Pada input range: Select variabel x dan y Pada option: cek list variance inflation factor dan tets intercept Pada residual : cek list output residual, durbin Watson dan normal probality plot of residual R² 0.952 Adjusted R² 0.945 R 0.976 Std. Error 2.693 n 16 k 2 Dep. Var. y Intrepetasinya dari r-square adjusted ialah variasi variabel y mampu dijelaskan oleh variabel x1 dan x2 sebesar 94,5 persen sisanya variabel di luar model ANOVA table Source SS df MS F p-value Regression 1,872.7000 2 936.3500 129.08 2.66E-09 Residual 94.3000 13 7.2538 Statistik observasi: Nilai signifikansi= 0.000, maka tolak H0. Atau kita dapat membandingkan nilai F pada tabel hasil dengan nilai F pada tabel F standar. Keputusan: Tolak H0. Kesimpulan: Dengan tingkat alpha 5 persen dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas. Regression output confidence interval variables coefficients std. error t (df=13) p-value 95% lower 95% upper VIF Intercept 37.6500 2.9961 12.566 1.20E-08 31.1773 44.1227 x1 4.4250 0.3011 14.695 1.78E-09 3.7745 5.0755 1.000 x2 4.3750 0.6733 6.498 2.01E-05 2.9204 5.8296 1.000 Selanjutnya, tabel ini merupakan tabel analisis paling penting. Dengan tabel ini kita bisa melihat model yang dihasilkan dari variabel-variabel kita dan bagaimana pengaruhnya terhadap variabel tak bebas. Model yang terbentuk adalah sebagai berikut: Sebelum membaca pengaruh setiap variabel, kita pastikan dulu apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap y atau tidak. H0: βi=0 H1 : βi≠0 a= 5% Statistik uji: T-Test Untuk melihat hal itu, bisa kita lihat dari nilai t dan signifikansi setiap variabel. Untuk nilai t, kita bisa mengatakan signifikan apabila nilai |t|>t tabel standar. Jika menggunakan nilai signifikansi, maka kita bisa mengatakan variabel tersebut signifikan bila nilai sig < a (dalam kasus ini nilai a=5%). Pada tabel dapat kita lihat bahwa kedua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel tak bebas. Pembacaannya adalah sebagai berikut: - Setiap kenaikan 1 satuan variabel x1 maka akan menaikkan nilai variabel y sebesar 4,425 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai tetap - Setiap kenaikan 1 satuan variabel x2 maka akan menaikkan nilai variabel y sebesar 4,375 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai tetap Durbin-Watson = 2.31 Nilai durbin Watson mendekati 2 berarti bebas dari autokolerasi. NIlai VIF kedua variabel bebas juga < 5, sehingga model bebas dari multikolinearitas Terlihat grafik residual mengikuti trend dengan sudut 45 derajat sehingga mengikuti distribusi normal

Wednesday, February 10, 2016

regresi linier berganda

  Persamaan regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel

Regresi Linier Berganda



1.     Definisi Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel

Monday, February 8, 2016

Materi Workshop Dabin V



1 materi pertama dapat didownload di sini (manajemen berbasis sekolah)
2 materi ke-dua dapat didownload di sini (integrasi mbs dengan teknologi informasi(email))
3 materi ke-tiga dapat didownload di sini (intepretasi penilaian gambar anak)
4 materi ke-empat dapat didownload disini (intepretasi penilaian gambar anak 2)
5 materi ke-lima dapat di downlad disini (integrasi mbs dengan teknologi informasi (cloud computing))

nb: Bapak/Ibu apabila mengalami kesulitan dapat langsung bertanya pada blog ini. terima kasih

Thursday, February 4, 2016

MAKALAH REGRESI LINIER SEDERHANA

KATA PENGANTAR


Sebelumnya kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Semoga tulisan ini dapat memenuhi kewajiban kami dalam memenuhi tugas mata kuliah kompuer statistik.
Adapun harapan kami, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi  kesempurnaan makalah ini.



















1.      DEFINISI  REGRESI LINEAR SEDERHANA
Analisis regresi linear sederhana merupakan salah satu metode regresi yang dapat dipakai sebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh sebuah variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).
Uji Regresi linear sederhana ataupun regresi linier berganda pada intinya memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1)      Menghitung nilai estimasi rata-rata dan nilai variabel terikat berdasarkan pada nilai variabel bebas.
2)      Menguji hipotesis karakteristik dependensi
3)      Meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar jangkaun sample.

2.      OUTPUT REGRESI LINIER SEDERHANA
Contoh output Regresi Linier Sederhana dengan SPSS yaitu:
Pada analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS ada beberapa asumsi dan persyaratan yang perlu diperiksa dan diuji, beberapa diantaranya adalah :
1.      Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (Error). Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut: E (U / X) = 0,
2.      Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas (explanatory) tidak ada hubungan linier yang nyata,
3.      Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05, Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation,
4.      Koefisien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis),
5.      Model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai koefisien determinasi (KD = R Square x 100%) semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik,
6.      Residual harus berdistribusi normal,
7.      Data berskala interval atau rasio,
8.      Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel terikat (variabel response).
Berikut ini contoh perhitungan regresi linier sederhana menggunakan software SPSS:
·         Proses mulai dengan memilih menu Analyze, kemudian pilih Linear,
Description: Menu Regresi Linear SPSS
Menu Regresi Linear SPSS
·         Pilih variabel Y sebagai variabel dependen (terikat) dan X1 sebagai variabel independen (bebas) lalu klik tombol OK,

Description: Proses Regresi Linear SPSS
Proses Regresi Linear SPSS
·         Output SPSS akan menampilkan hasil berupa 4 buah tabel yaitu:
1)      Tabel variabel penelitian
2)       Ringkasan model (model summary)
3)      Tabel Anova, dan
4)      Tabel Koefisien.
Description: Output Regresi Linear SPSS
Output Regresi Linear SPSS
·         Cara membaca output spss hasil uji regresi linier tersebut adalah :
a)      Tabel pertama menunjukkan variabel apa saja yang diproses, mana yang menjadi variabel bebas dan variabel terikat.
b)     Tabel kedua menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Pada contoh diatas nilai korelasi adalah 0,342. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian ada di kategori lemah. Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 11,7% yang dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas X1 memiliki pengaruh kontribusi sebesar 11,7% terhadap variabel Y dan 88,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel X1.
c)      Tabel ketiga digunakan untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari regresi. Kriterianya dapat ditentukan berdasarkan uji F atau uji nilai Signifikansi (Sig.). Cara yang paling mudah dengan uji Sig., dengan ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05, maka model regresi adalah linier, dan berlaku sebaliknya. Berdasarkan tabel ketiga, diperoleh nilai Sig. = 0,140 yang berarti > kriteria signifikan (0,05), dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah tidak signifikan artinya, model regresi linier tidak memenuhi kriteria linieritas.
d)     Tabel keempat menginformasikan model persamaan regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom Unstandardized Coefficients B. Berdasarkan tabel ini diperoleh model persamaan regresi : Y =38,256 + 0,229 X1.

3.      KOEFISIEN DETERMINASI

Koefisien determinasi (coefficient of determination /R-squared) adalah ukuran yang menunjukkan berapa banyak variasi dalam data (Data adalah item yang mewakili fakta, teks, grafik, gambar, suara, segmen video analog atau digital. Data adalah bahan baku dari sistem yang dipasok oleh penghasil data dan digunakan oleh pengguna informasi untuk menciptakan informasi.) dapat dijelaskan oleh model regresi (Model adalah sebuah representasi dari seperangkat komponen proses, sistem, atau subyek, umumnya dikembangkan untuk pemahaman, analisis, perbaikan, dan/ atau perubahan proses. Sebuah representasi informasi, kegiatan, hubungan, dan kendala. Model dapat dimanipulasi untuk menguji asumsi. Sebuah simulasi yang menguji jumlah unit yang dapat diproses dalam setiap jam di bawah seperangkat kondisi tertentu adalah contoh dari model. Berbeda dengan diagram, model tidak perlu grafis. Sebuah model dapat berupa gambaran, diagram atau rumus matematika.)yang dibangun.


·         Rumus Koefisien Determinasi
Digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya koefisien determinasi dapat diperoleh melalui rumus berikut:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYKKTt8ymTLKzn2xYumV2nj5Tik-D4Q7Qc5snmlpbyKMGGKpx9BUQy5kHjLCydwb5HR9PQNnvwrqd5A1iyGdwcxvop6gLtQZQnhNHdfO8CtrzKCzOKCvW1tCNuNy_7FCo3eI1vWMv_YFBa/s200/rms2.png
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
Y   = Variabel terikat
X   = Variabel bebas        
Y2 = Rata-rata hitung dari nilai Y 
n   = Jumlah data
Analisis koefisien determinasi (R2) di gunakan untuk mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh  variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Maksudnya secara serentak itu misalkan ada beberapa variabel independen (X1, X2 dan seterusnya) mempengaruhi variabel dependen (Y). Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel Model Summary (hasil output olah data) R2 (Adjusted R Square). Nilai R2 adalah sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sedangkan dan biasa sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti.
Contoh:
Penelitian pengaruh antara Variabel X1 dan X2 terhadap Variabel Y dengan sampel sebanyak 49 orang. Dari hasil olah data diperoleh gambar seperti ini:
Description: tabel-model-summary
Penjelasan:
Dari hasil output model summary di dapat nilai R2 (Adjusted R Square) adalah 0.889, jadi sumbangan pengaruh variabel independen (X1, dan X2) sebesar 88.9% terhadap variabel dependen (Y) sedangkan sisanya sebesar 11.1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti.
4.      PERSAMAAN MATEMATIS REGRESI
Persamaan Regresi Linier dari Y terhadap X
Persamaan regresi linier dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b X
Keterangan:
Y = variabel terikat
X = variabel bebas
a = intersep
b = koefisien regresi/slop
Pada persamaan tersebut di atas, nilai a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
rumus regresi sederhana
Contoh latihan soal regresi sederhana
Berikut ini adalah data pengalaman kerja dan omzet penjualan dari 8 marketing pada PT Bang Toyib Gak Pulang-pulang
contoh latihan soal regresi sederhana
Pertanyaan: 1. Tentukan nilai a dan b ! 2. Buatkan persamaan garis regresinya ! 3. Berapa perkiraan omzet penjualan dari seorang marketing yang memiliki pengalaman kerjanya 3,5 tahun?
Penyelesaian:
tabel penolong regresiregresi linier sederhana
Dijawab:
  1. nilai a = 3,25 dan b = 1,25
  2. Persamaan regresi liniernya adalah
Y = a + bX
= 3,25 + 1,25X
  1. Nilai duga Y , jika X = 3,5
Y = a + bX
= 3,25 + 1,25X
= 3,25 + 1,25 (3,5)
= 7,625