Mark Twain

Rahasia Untuk Maju adalah Memulai

Oprah Winfrey

Saya Percaya Bahwa Setiap Kejadian Dalam Hidup Terjadi Dalam Kesempatan Untuk Cinta, Bukanlah Ketakutan

Theodore Roosevelt

“Dengan kedisiplinan diri, banyak hal yang mungkin dilakukan

Mother Theresa

Perdamaian Dimulai Dengan Sebuah Senyuman

Aristoteles

Perubahan Dalam Segala hal itu manis

Sunday, March 27, 2016

contoh jurnal farmasi

berikut ini saya contohkan file journal farmasi, silahkan klik disini

berikut ini saya contohkan file journal manajemen, silahkan klik disini

Menggunakan Mesin Pencari Google

10 Tips dan Trik Menggunakan Google
·         Tinggalkan Komentar




Apakah saudara pernah mencari artikel, file, atau data-data dengan menggunakan mesin pencari google, menggunakan google search (www.google.com). Tahukah saudara bahwa, bisa jadi selama ini kita hanya menggunakan google dengan format pencarian yang sederhana, yaitu menulis beberapa kata dan mengubah-ubah kata-kata tersebut sampai kita mendapatkan file atau artikel yang kita inginkan. Terkadang butuh waktu yang lama, malah sering juga muncul link-link situs yang sama sekali tidak sesuai dengan yang diharapkan kemunculannya.
Nah, berikut akan kita ulas 10 cara menggunakan Google agar lebih cepat dan efektif.


·         Ungkapan secara eksplisit dengan tanda petik.
Misalnya kita ingin mecari informasi mengenai farmakologi, maka dari pada hanya mengetik farmakologi, lebih baik mengetik “Farmakologi” di box Google  Search dengan menggunakan tanda petik untuk mendapatkan hasil pencarian yang lebih tepat.
·         Kesampingkan kata yang tidak diperlukan.
Bila kita ingin mencari informasi mengenai farmakologi, namun kita tidak mengharapkan hasil yang berkaitan dengan penerbit. Maka gunakan tanda setrip (-) didepan kata tersebut. Misalnya: farmakologi –penerbit.
·         Mecari informasi tertentu disebuah situs.
Bila di sebuah situs yang kita buka tidak menyediakan fasilita pencarian, maka kita dapat mencarinya dengan menggunakan google search. Contoh : “farmasi” site:www.stifar.ac.id
·         Sertakan Tipe Dokumennya.
Jika kita hanya menginginkan hasil pencarian dengan tipe dokumen tertentu, maka kita dapat menggunakan tambahan keterangan “filetype”. Misalnya kita mencari dokumen power point (ppt) maka ketik: “farmakologi” filetype:ppt. Google mendukung tipe file dengan format antara lain: Adobe portable Document Format (pdf), Microsoft Rxcel (xls), Microsoft Power Point (ppt), Microsofft Word (doc), dan text (ans, txt).

·         Medefinisikan kata.
Bila sahabat ingin mendapatkan definisi dari sebuah kata atau istilah, maka kita dapat mengtik di Google Search dengan perintah define, dan akan keluar hasil pendefinisian kata tersebut dari berbagai sumber. Contoh: define:novel
·         Film dan Music.
Untuk mencari informasi film dan musik, kita dapat menggunakan perintah: “movie:” dan “music=”. Contoh : “movie: dalam mihrab cinta”.
·         Bila lupa keyword (kata kunci), gunakan tanda bintang (*)
Misalnya kita ingin mencari lirik sebuah lagu tetapi lupa judul utuhnya, contoh: “leaving on a *” didapat daftar hasil pencariannya di antaranya lagu Leaving on a Jet Plane, yaitu lagu yang sebenarnya kita inginkan.
·         Mencari secara spesifik
Google search memiliki banyak rahasia diantaranya menyediankan pencarian yang lebih spesifik. Misalnya intuk pencarian di blog, sahabat dapat berkunjung kehttp://blogsearch.google.com/ . untuk buku: www.books.google.com, untuk pencarian video dihttp://video.google.com/, dan lain-lain.
·         Menghitung satuan ukuran dan kalkulator.
Kita dapat menggunak google untuk konversi yang cepat misalnya dari inchi ke meter, ketik saja: 12 inches = 0.3048 meters. Lalu ada juga fungsi kalkulator. Terkadang lebih cepat melakukan perhitungan standar di Google dengan menggunakan tanda: +,-,*,dan/.
·         tidak ingat perintah-perintah diatas, kita bisa selalu menggunakanGoogle’s advanced search untuk pencarian yang lebih tepat dan spesifik yang telah disediakan oleh Google, yaitu di: www.google.com/advanced_search.



Elektronic Mail

Electronic Mail


2.1      Pengertian Email


Email merupakan sebuah layanan berupa pesan surat elektronik dengan format tertentu yang diterima dan dikirim melalui jaringan internet dengan aturan tertentu.

Menurut David Alex Lamb (1999), dalam proses pengiriman dan penerimaan email terdapat beberapa elemen yang sangat berpengaruh terhadap proses tersebut. Elemen-elemen yang dimaksud adalah :
1.     Sender, merupakan orang yang menyusun dan mengirimkan email.
2.     Mail agent, merupakan perangkat lunak yang digunakan oleh pengirim untuk melakukan penyusunan email.
3.     Message, merupakan representasi komputer dari apa yang ingin disampaikan oleh pengirim.
4.     Email transport subsystem, merupakan sebuah sistem yang menangani transportasi email.
5.     Receiver, merupakan tujuan atau orang yang menerima email.
6.     Email agent software, merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk membaca email.
7.     Email address, merupakan sekumpulan karakter yang digunakan untuk mengenali pengirim dan penerima.

Pada dasarnya sistem pengiriman dan penerimaan email sama seperti pada sistem penerimaan dan pengiriman surat biasa. Tabel 2.2 adalah perbandingan surat biasa dengan email :
Tabel 2.1 Perbandingan Email dengan Surat Biasa

Email
Surat biasa

Mail agent

Outlook Express
Pena/Mesin tik
Media Pesan
Text, html
Kertas, amplop

Mail Transport Subsystem

SMTP, POP3, IMAP
POS, DHL, dll.
Alamat
Alamat email
Alamat rumah

Dalam sistem email terdapat dua buah subsystem email. MUA (Mail User Agent) merupakan sebuah program di komputer lokal yang mendukung penggunaan command-based (berbasis perintah), menu based (berbasiskan menu) atau grafikal. MUA digunakan untuk membaca dan mengirimkan email. Contoh aplikasi dari MUA antara lain Outlook Express, KMail, Eudora, Pine.

Subsistem kedua adalah MTA (Mail Transport Agent) merupakan sebuah daemon system yang berjalan di belakang (background) dalam proses pemindahan email dimana fungsi MTA adalah sebagai pengatur transportasi email dari pengirim ke penerima.

2.2      Format Mail


Sebuah pesan merupakan sebuah kumpulan karakter yang dipisahkan ke dalam beberapa baris karakter. Baris karakter yang digunakan dibatasi oleh dua buah karakter berupa Carriage Return (CR) dengan nilai ASCII 13, yang kemudian diikuti langsung oleh Line Feed (LF) dengan nilai karakter ASCII 10 (RFC 2822).

Email terdiri dari dua bagian utama, header dan body. Bagian header minimal terdiri dari tiga isian utama berupa “date”, “from : “, dan “to”, dimana setiap field pada header memiliki aturan penulisan sendiri (Crocker, 1982).

Beberapa field yang umum digunakan pada bagian header terlihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Header Field Email
Header field
Berisi
To :
Satu atau lebih alamat email penerima primer
CC :
Satu atau lebih alamat email penerima sekunder
BCC:
Satu atau lebih alamat email penerima blind carbon copy
From :
Orang yang membuat email
Subject :
Judul email
Sender :
Alamat email pengirim
Received :
Isian yang ditambahkan setiap melalui MTA
Return path :
Jalur kembali mail ke pengirim


2.3      Tahapan Proses Pengiriman dan Penerimaan Email

Lamb (1999) membagi proses pengiriman dan penerimaan email kedalam tiga bagian, yaitu :

1.     Pengiriman pesan
Pada proses ini, pengirim menyusun pesan dan mengirimkannya dengan email agent, yang akan memberikan perintah kepada sistem transport email untuk mengantarkan pesan tersebut ke tujuan.
a.     Composing
Penyusunan email mirip dengan penyusunan naskah, dimana email agent pada umumnya memiliki beberapa editor-editor teks. Yang membedakan adalah format email yang terdiri dari dua jenis, header dan body. Mengacu pada RFC 822, header merupakan bagian email yang terdiri dari alamat, judul dan tembusan. Sedangkan body merupakan bagian dari email yang memuat pesan yang akan disampaikan oleh pembuat email berupa teks murni atau disertakan file dengan format tertentu yang nantinya dikodekan sebagai teks yang disebut dengan MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions). Email agent biasanya menyediakan ruang khusus sebagai tempat menaruh konsep atau rancangan email yang sudah dibuat sehingga pengguna bisa melakukan editing kembali.

b.    Pengantrian dan pengiriman

Setelah email disusun dan kemudian pengguna memutuskan untuk mengirimkan pesan tersebut dengan menggunakan perintah tertentu, maka email agent akan memeriksa alamat tujuan (sebagai contoh header field to: ) sesuai dengan aturan penulisan alamat email tujuan atau belum. Jika penulisan salah maka email agent akan memberikan pemberitahuan kepada pengguna untuk memeriksa ulang dan memperbaiki. Sebaliknya jika penulisan alamat email tujuan sudah benar, maka email akan dikirimkan. Dimana email agent akan memanggil email transport subsystem untuk mengirimkan email.

Beberapa pengguna koneksi internet dial up menyusun email pada saat off line dan baru akan mengirimkannya pada saat online. Kasus lain terjadi ketika suatu email tidak bisa dikirimkan karena ada email lain yang memiliki prioritas lebih tinggi. Mail transport dan mail agent memiliki tempat antrian khusus yang digunakan untuk menampung email yang akan dikirimkan, jika kondisi memungkinkan maka email-email yang ditampung tersebut akan dikirim ke komputer tujuan.

2.     Pemindahan
a.     Pengalamatan email
Satu atau lebih alamat tujuan oleh mail transport system digunakan untuk mengetahui kemana email akan dikirimkan. Alamat email yang digunakan berupa sekumpulan teks yang mengidentifikasikan keberadaan kotak email (mailbox) pada IP atau domain tertentu.

Layanan transport mengirimkan kumpulan teks site pada Domain Name System (DNS) yang akan mengubahnya ke dalam alamat IP kemudian menghubungkan ke alamat IP yang diberikan dan meminta komputer tujuan untuk menerima dan mengirimkannya pada mailbox yang dituju.
b.    Email server
Ketika email dikirimkan dan sebelum sampai kepada mailbox yang dituju, terlebih dahulu isi pesan email tersebut diproses pada email server. Ada tiga hal yang dilakukan email server sebagai respon dari permintaan tersebut, berupa :
              i.    Menerima pesan dan menyampaikannya dalam mailbox tujuan,
             ii.    Menerima pesan ke alamat lain yang telah ditetapkan oleh pemilik mailbox,
            iii.    Menolak pesan dan memberikan pemberitahuan bahwa pesan tidak terkirim yang diakibatkan karena mailbox tujuan tidak tersedia, mailbox tujuan dalam kondisi penuh atau karena terdapat kerusakan pada server.

Dalam penggunaannya terdapat dua buah aplikasi mail server, kedua aplikasi tersebut berupa :
              i.    SMTP
Protokol yang digunakan untuk mengelola lalu lintas email keluar masuk suatu jaringan.
             ii.    POP
Protokol yang digunakan untuk mengambil email dari tempat penampungan email pada email server.

3.     Peneriman email
Suatu saat mail agent melakukan pengecekan secara otomatis atau berdasarkan permintaan pengguna, apakah ada email masuk ke dalam mailbox pada email server. Jika terdapat email masuk maka kemudian mail agent tersebut akan menyimpan email tersebut dalam database mail agent tersebut.


2.4      Layanan Email

Terdapat lima layanan dasar yang didukung oleh sistem email menurut Tanenbaum, kelima dasar tersebut adalah :
1.     Komposisi
            Berhubungan dengan proses pembuatan pesan dan/atau balasan email, pengolah  teks digunakan untuk badan email dan sistem membantu pengalamatan dan beberapa isian pada bagian kepala (header) email.

2.     Pengiriman
            Ketika seorang pengirim melakukan proses pengiriman sebuah pesan kepada penerima maka ketika itu juga diperlukan sebuah hubungan dari pengirim kepada penerima, atau media lain yang berada diantaranya. Setelah koneksi dilakukan, pemutusan koneksi dilakukan jika email telah dikirimkan. Pengiriman ini merupakan proses background pada sistem.


3.     Pelaporan
            Memberikan laporan kepada pengirim terhadap kejadian yang dialami oleh pesan. Kondisi yang ditemukan berupa laporan keberhasilan pengiriman pesan selain itu bisa juga pelaporan berupa penolakan atau hilangnya pesan yang dikirim.

4.     Tampilan
            Format tampilan pada layar komputer penerima sesuai dengan format yang telah dibuat oleh pengirim. Meskipun pada kenyataannya terdapat perbedaan format MUA antara penerima dan pengirim.

5.     Penempatan
            Berhubungan dengan apa yang akan dilakukan penerima setelah menerima email.


2.5      Komponen Email


 
Sebuah email secara umum memiliki arsitektur seperti yang terlihat pada gambar 2.1, dengan sejumlah komponen penyusun. Pesan yang dikirimkan akan tersimpan di dalam email server yang dikirimkan melalui mail user agent. Mail user agent mengambil dan mengirimkan pesan tersebut ke dan dari tempat penyimpanan melalui protokol internet yang dapat diandalkan.












Gambar 2.1 Arsitektur email Client/Server
(sumber : www.cs.uu.nl)

Sebuah email terdiri dari beberapa komponen penyusun. Komponen-komponen tersebut adalah :
1.     Mail User Agent
Merupakan program yang digunakan untuk membuat dan membaca email. MUA bisa disebut juga sebagai email reader yang dapat menerima bermacam - macam perintah untuk pembuatan, penerimaan dan penjawaban pesan. Selain itu MUA juga dapat digunakan untuk memanipulasi mailbox email pengguna.

Beberapa MUA mengizinkan pemakaian format Multipurpose Internet Mail Extension (MIME) yang dapat digunakan untuk melampirkan file ke dalam suatu pesan. Dengan MIME ini, pesan yang dikirimkan dapat melampirkan file-file lain. MailX, pine dan netscape merupakan beberapa contoh MUA.

2.     Mail Transport Agent

Pada saat proses pengiriman email, email tersebut diberikan ke MTA untuk dilakukan proses yang lebih lanjut.

Fungsi dari MTA adalah sebagai berikut :
a.     MTA menggunakan alamat tujuan untuk menentukan bagaimana pesan tersebut harus dikirimkan.
b.    MTA dapat menggunakan aliases/daftar distribusi untuk mengirimkan salinan dari sebuah pesan ke berbagai tujuan.
c.     MTA menerima dan memproses email yang masuk dari mesin lain dalam jaringan.

3.     Mail Channel dan Delivery Agent

Mail channel memiliki dua komponen utama yaitu :
a.     Tabel yang menentukan saluran yang akan digunakan untuk mengirimkan pesan email.
b.    Delivery agent yang akan melakukan pengiriman pesan bagi saluran yang telah ditentukan.

MTA akan mengenali saluran pengiriman pertama yang sesuai dengan alamat pesan pada tabel dan menggunakan agen pengiriman yang sesuai untuk mengirimkan pesan. Alamat yang tidak sesuai dengan saluran yang ada akan dianggap sebagai alamat yang tidak dapat dikirimkan dan akan dikembalikan ke pengirim. Jenis-jenis saluran yang digunakan :
-         Local channel yang menangani pengiriman email ke pengguna lokal.
-         SMTP channel akan mengirimkan email melalui jaringan TCP/IP dengan menggunakan DNS dan SMTP.
-         Badhost channel yang secara default akan mengantrikan pesan-pesan yang sementara waktu tidak dapat dikirimkan karena nama server tidak siap.

Pesan email akan di-route dari pengirim ke penerima oleh MTA pada host email yang berbeda. Komunikasi diantara host yang berbeda ditangani oleh program yang disebut mailer.
Beberapa mailer yang biasa digunakan adalah :
-         Local : pengiriman local
-         Ether : pengiriman Ethernet
-         Ddn : pengiriman internet
-         Uucp : pengiriman uucp
-         Error : mailer yang digunakan untuk menghasilkan pesan error ke  pengguna



2.6      Multipurpose Internet Mail Extension

Pada awalnya email ditulis dalam bahasa inggris dengan menggunakan format ASCII, namun seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan email sudah merambah tidak hanya oleh pengguna yang berbasiskan ASCII saja. Untuk itu diperlukan sebuah cara yang dapat merepresentasikan suatu huruf lain dalam sebuah email. RFC 2045 mendefinisikan ulang format pesan MIME ditujukan untuk menangani :

1.     Pesan yang digunakan bukan dalam bentuk US –ASCII.
2.     Sekumpulan bentuk pesan yang bukan teks.
3.     Pesan dengan sifat Multi-part.
4.     Informasi header mail yang digunakan bukan dalam karakter US-ASCII.

Selain itu permasalahan pengiriman email yang bisa diatasi dengan MIME berupa :
1.     Pesan dalam aksara aksentuasi (contoh : Prancis)
2.     Pesan dalam aksara non latin (contoh : Rusia)
3.     Pesan dalam bentuk aksara tanpa alfabet (contoh : Jepang)
4.     Pesan dalam bentuk non-text (contoh : gambar dan video)

Tabel 2.3 Header tambahan MIME
Header
Fungsi
MIME – Version :
Identifikasi versi MIME
Content-description :
Memberitahukan apa yang ada dalam pesan
Content-ID :
Pengenal khusus / unik
Content-Transfer-Encoding :
Membungkus pesan untuk pengiriman
Content-Type :
Memberitahukan type pesan

MIME didefinisikan dengan lima header baru. Header MIME text digunakan untuk memberitahukan mail user agent apakah pesan berupa plaintext atau bukan. Jika pesan tidak memiliki “MIME-Version : “ pesan tersebut diasumsikan dalam format plaintext dan beraksara inggris. Header “Content-Description : “ berisi pesan ASCII, berfungsi untuk memberitahukan apa yang ada dalam pesan kepada si penerima email tersebut, sehingga penerima pesan bisa memutuskan apakah pesan tersebut akan dibaca, dikodekan atau dibuang.

Header “Content-ID :” merupakan identitas dari MIME yang bersifat unik. Header “Content-Transfer-Encoding :” digunakan untuk menentukan bagaimana pesan dikemas untuk pengirimannya melalui suatu jaringan. Untuk data biner pada umumnya menggunakan base64 dan quoted printable encoding. Jika pesan lebih banyak berupa kode ASCII daripada non ASCII maka yang digunakan adalah quoted printable encoding, karena lebih efisien dibandingkan menggunakan base64. Sedangkan “Content-Type :” mengidentifkasikan sifat atau karakter dari pesan.

Tabel 2.4 Content Type
Tipe
Subtipe
Deskripsi
Text
Plain
Teks murni atau unformatted text.

Richtext
Teks dengan perintah pemformatan sederhana.
Image
GIF
Gambar dalam  bentuk GIF.

JPEG
Gambar dalam bentuk JPEG.
Audio
Basic
Audible Sound.
Video
MPEG
Film dan format MPEG.
Application
Octet-Stream
Rangkaian byte yang belum diterjemahkan (uninterpreted).

Postscript
Dokumen printable dalam format Postscript.
Message
RFC822
Pesan dalam bentuk MIME RFC 822.

Partial
Pesan dipecah untuk kepentingan pengiriman.

External Body
Pesan diperoleh dari jaringan internet.
Multiport
Mixed
Mengijinkan setiap bagian pesan memiliki tipe berbeda.

Alternative
Pesan yang sama dalam format yang berbeda.

Parallel
Semua bagian pesan ditampilkan secara simultan.

Digest
Setiap bagian email dalam bentuk pesan RFC 822 komplet.


2.7      Protokol Email
2.7.1   Simple Mail Transport Protocol

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya SMTP merupakan protokol yang digunakan untuk mengelola lalu lintas email keluar masuk suatu jaringan.

SMTP berada pada layer aplikasi dengan port 25. Fungsi utama dari SMTP adalah menyampaikan pesan dari komputer pengirim ke komputer penerima, baik dalam jaringan yang sama (LAN atau WAN) maupun ke komputer penerima dalam suatu jaringan yang berbeda.












Gambar 2.2 Layer OSI
(sumber : Tanenbaum)

Model SMTP yang dijelaskan pada RFC 2821 berupa :

 












Gambar 2.3 Model SMTP

Jika akan mengirimkan suatu email, maka SMTP Client  akan membuka kanal dua arah ke SMTP Server. Dalam hal ini SMTP Server bisa merupakan tujuan akhir, namun kadang bisa juga menjadi perantara antara komputer penerima dengan komputer pengirim atau berupa gerbang yang menghubungkan komunikasi SMTP dengan protokol lain.

Koneksi SMTP Client-Server diawali dengan proses inisialisasi, SMTP Server akan memberikan status bisa digunakan atau tidak. Jika tidak bisa digunakan maka koneksi diputus dan jika statusnya bisa digunakan SMTP client bisa memulai pengiriman kumpulan perintah yang diperlukan seperti menentukan alamat pengirim, alamat tujuan, serta pesan yang akan disampaikan. Setelah pesan dikirimkan oleh SMTP server, SMTP client bisa meminta koneksinya diputus atau dimulai untuk pengiriman email lainnya.

2.7.2   Internet Message Access Protocol dan Post Office Protocol

Protokol IMAP dan POP digunakan untuk dapat menjembatani email user dan server. Hal ini dikarenakan kondisi email user yang digunakan tidak secara terus menerus terkoneksi sehingga email yang masuk akan ditampung pada email server. Kemudian jika akan dibaca, email tersebut didownload oleh pengguna setelah terkoneksi dan berinteraksi dengan email server.

1.     Post Office Protocol

POP merupakan protokol yang digunakan untuk mengambil pesan dari mailbox pada komputer server dan menyimpannya pada komputer lokal pengguna POP3. Server menggunakan port 110 pada TCP/IP. Jika ada client yang akan menggunakan layanan server, maka koneksi antara keduanya dilangsungkan. Setelah terkoneksikan, server POP3 akan memberikan sebuah pesan sambutan yang kemudian dilanjutkan pada tahap berikutnya yaitu tahapan otorisasi, dimana client harus mengidentifikasikan dirinya ke server POP3 dengan mengirimkan user id dan password.

Jika otorisasi berhasil dan sesuai dengan data yang tersedia di server, maka server akan mengambil data yang dibutuhkan dalam koneksi tersebut dan dilanjutkan dengan tahapan transaksi.

Pada tahapan transaksi, pengguna bisa menggunakan beberapa perintah untuk berinteraksi dengan server, semisal menampilkan daftar email yang tersedia dalam mailbox. Semua pesan  yang dikirimkan dalam koneksi POP3 berupa kode ASCII dan format pesan email yang dikirimkan diasumsikan sesuai dengan standar pada RFC 822. Karena semua pesan tidak terenksripsi jika dilakukan penyadapan, maka pesan yang dikomunikasikan selama koneksi dapat dibaca langsung. Solusi untuk permasalahan ini dapat dibangun dengan koneksi SSH, menggunakan otentikasi/enkripsi (PGP atau PEM) pada pesan email.

2.     Internet Message Access Protocol

IMAP merupakan sebuah protokol yang dirancang agar user dapat mengakses email pada mailbox serta dapat berinteraksi dengan mail server. Port yang digunakan oleh protokol ini dalam TCP/IP adalah port nomor 143.

Sesi koneksi IMAP terdiri dari koneksi client – server, pesan sambutan dan interaksi client – server. Interaksi client – server terbagi menjadi perintah client, data server dan tanggapan penyelesaian perintah server. Koneksi IMAP terbagi menjadi empat kondisi, yaitu :
·         Non-autentifikasi, dilakukan agar pengguna mendapatkan hak untuk menjalankan perintah dalam koneksinya. Jika tidak bisa dilakukan, pengguna hanya bisa memberikan perintah yang bisa dijalankan pada semua keadaan berupa Capability, Noop dan Logout.
·         Terautentifikasi, pada jenis ini pengguna diberikan hak akses dan pengiriman perintah. Untuk dapat melakukan ini user harus memiliki mailbox untuk diakses sesuai dengan wewenangnya sebelum perintah-perintah yang dapat mempengaruhi pesan dikirimkan ke server.
·         Terseleksi, keadaan ini dimulai setelah mailbox yang ditentukan dapat diakses oleh user.
·         Logout (keluar), kondisi ini akan memutuskan koneksi. Kondisi ini terjadi karena pemutusan koneksi yang  disengaja oleh user, selain itu bisa juga diakibatkan karena sesuatu hal semisal tidak terjadinya interaksi dalam waktu tertentu.



 



















Gambar 2.4 Koneksi ClientServer IMAP
(sumber : http://www.google.com)

2.8      Domain Name System
2.8.1   Host Tables dan Domain Name Space

Di dalam dunia jaringan komputer terdapat dua teknologi sistem penamaan host berdasarkan alamat IP, kedua jenis teknologi tersebut adalah :


1.     Host tables

Host table merupakan sebuah teknologi cikal bakal dari Domain System Name, merupakan sebuah mekanisme penamaan secara statis dengan menggunakan file host. Setiap komputer menyimpan daftar kombinasi nama host dan alamat IP.

Sistem penamaan host ini diawali oleh ARPANET dengan menggunakan sebuah file HOSTS.TXT, dimana file tersebut berisi daftar nama host yang terhubungkan dengan dunia internet. File HOSTS.TXT ini ditangani secara manual oleh administrator ARPANET. File yang telah diperbaharui dikirimkan ke setiap host yang membutuhkan melalui FTP.

2.     Domain Name Space

Perkembangan jumlah host yang terkoneksikan dengan dunia internet begitu pesat. Hal ini akan menjadi sangat membebankan baik bagi jaringan internetnya itu sendiri maupun bagi administrator yang bertanggungjawab terhadap pemetaan nama dan alamat IP dari sejumlah host yang terhubungkan dengan dunia internet. Mengacu kepada alasan di atas, sistem Domain Name Space diciptakan. Sistem ini menggunakan prinsip terdistribusi untuk semua host yang terhubung ke dunia internet yang menggantikan sistem terpusat yang dimiliki oleh sistem host tables.

DNS menggunakan sistem terdistribusi yang memungkinkan setiap host memiliki kemampuan untuk menerjemahkan alamat IP untuk host lain. Selain itu setiap host memiliki kewenangan tertentu dalam mengelola  penamaannya sendiri dimana dengan kewenangan ini tidak diperlukan sebuah mekanisme pelaporan sebuah host ke dalam internet.

Sebuah sistem DNS pada dasarnya merupakan sebuah database hirarki yang terdistribusi. Skema hirarki yang digunakan berbentuk inverted tree, dengan akar berada pada bagian atas skema. Data pada tree direpresentasikan dengan menggunakan percabangan dari garis yang menggambarkan struktur pohon. Titik-titik yang terdapat di dalam tree disebut dengan node. Didalam sebuah tree terdapat tiga buah jenis node :
1.     Root
Merupakan titik akar, dimana setiap tree akan memiliki satu titik root.
2.     Intermediate node
Merupakan titik yang terdapat diantara root dan leaf. Intermediate node memiliki jumlah yang tidak terbatas.
3.     Leaf node
Merupakan ujung dari cabang pada tree.


 


















Gambar 2.5 Hirarki Inverted Tree
(sumber :  Drew Heywood )

Sistem pembacaan nama (fully qualified name) di dalam DNS berbeda dengan sistem pembacaan nama jalur pada file sistem. FQDN (Fully Qualified Domain Name) DNS dimulai dari node yang ingin dijelaskan dan berlanjut ke root. Simbol titik digunakan untuk memisahkan nama node. Root direpresentasikan dengan titik ditulis pada ujung sebelah kanan. Struktur hirarki database DNS dapat dilihat dari gambar dibawah ini :









 


















Gambar 2.6 Hirarki DNS
(sumber : Onno W. Purbo)

            Domain DNS dibedakan berdasarkan tingkatannya kedalam beberapa level. Tingkatan tersebut adalah :
1.     First Level Domain

Merupakan anak dari root, nama yang lebih sering digunakan untuk tingkat ini adalah Top Level Domain (TLD).

2.     Second Level Domain

Merupakan anak dari first level domain.

3.     Third Level Domain

Merupakan anak dari second level domain, dan seterusnya.

TLD digunakan untuk menunjukan jenis perusahaan, instansi, lembaga/negara tempat komputer berada. TLD dibagi kedalam tiga jenis:
1.     TLD generik
Tabel  2.5 TLD Generik
Nama TLD
Keterangan
edu
Digunakan untuk instansi dan institusi pendidikan
gov
Digunakan untuk instansi pemerintah.
int
Digunakan untuk organisasi internasional
mil
Digunakan untuk instansi militer.
net
Digunakan untuk instansi yang bekerja di bidang penyedia jasa layanan internet.
org
Digunakan untuk organisasi non komersial

Selain TLD diatas pada tahun 2000 ditambahkan sedikitnya tujuh TLD baru yaitu: aero, biz, coop, info, museum, name dan pro.

2.     TLD negara
TLD negara dikembangkan guna memenuhi permintaan domain berdasarkan pembagian geografis yang ditetapkan sesuai dengan standar ISO 3166, dengan pengenal domain negara digunakan dua huruf unik. Daftar TLD negara dapat dilihat pada lampiran.

3.     TLD ARPANET
TLD ini merupakan TLD milik Advanced Research Project Agency (ARPANET).


2.8.2   Mekanisme Kerja DNS
Sebuah DNS memiliki skema kerja seperti tertera pada gambar 2.6. Pada skema tersebut terdiri dari beberapa komponen penyusun yang saling berhubungan.


 

















Gambar 2.7 Komponen DNS
(sumber :  Onno W. Purbo )

Resolver digunakan untuk mengajukan permintaan dari aplikasi ke server DNS. Resolver merupakan sisi klien dari hubungan Client-Server. Resolver menghasilkan permintaan dan mengirimkan hasil permintaan tersebut ke name server.

Cache digunakan untuk mengurangi beban DNS server yang dilakukan ketika ada sebuah permintaan. Pengurangan beban ini dilakukan dengan cara menyimpan hasil dari permintaan terakhir. Cache digunakan pula untuk menjawab permintaan secara lokal. Kemampuan cache yang lain digunakan ketika melakukan pencarian. Jalur yang digunakan ketika pencarian sebuah host dapat diperpendek dengan memulai dari server DNS yang bertanggung jawab untuk domain dengan tingkat yang lebih rendah, namun jika informasi pada cache tidak dapat digunakan maka proses pencarian akan dimulai dari domain root. Setiap entry di dalam sebuah cache  memiliki waktu hidup tersendiri. Entry yang telah lewat dari batas waktu yang ditentukan akan dibuang.

Di dalam DNS dikenal beberapa jenis record dengan fungsi yang berbeda dari setiap jenis record tersebut.
Tabel 2.6 Type Record DNS
Type
Nama
Keterangan
A
Host
Digunakan untuk menerjemahkan nama komputer.
MX
Mail Exchange
Digunakan sebagai penunjuk alamat dari email server atau SMTP server.
SRV
Service Location
Digunakan sebagai penunjuk layanan yang dijalankan oleh sebuah komputer
NS
Name Server
Digunakan sebagai penunjuk DNS yang berwenang dalam penanganan suatu zone.
CNAME
Alias
Alias digunakan untuk menunjukan nama lain dari suatu host atau komputer.
SOA
Start Of Authority
Mendefinisikan nama host yang merupakan awal dari sebuah zone. Informasi yang diberikan dapat berupa refresh interval, retry interval dan sebagainya yang digunakan untuk proses sinkronisasi dengan DNS lain.
PTR
Pointer
Digunakan sebagai Reverse Lookup Zones atau untuk menerjemahkan alamat IP ke nama komputer.