Teori kebutuhan Maslow
Teori kebutuhan Maslow yaitu tingkatan kebutuhan manusia yang meliputi kebutuhan fisiologis, safety, social/love/belonging, esteem dan self-actualization. Teori ini menunjukan bahwa kebutuhan manusia berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya.
Kebutuhan yang bersifat fisiologis atau lahiriyah. Kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan dan papan. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, perangsang, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll. Menjadi motif dasar dari seseorang mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi organisasi.
Kebutuhan
keamanan dan ke-selamatan kerja (Safety Needs) Kebutuhan ini mengarah
kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam
kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai
karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila
dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya.
Kebutuhan sosial (Social Needs).
Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, mening-katkan relasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam organisasi.
Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, mening-katkan relasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam organisasi.
Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs).
Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbul-simbul dalam statusnya se¬seorang serta prestise yang ditampilkannya.
Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbul-simbul dalam statusnya se¬seorang serta prestise yang ditampilkannya.
Kebutuhan mempertinggi kapisitas kerja (Self actualization).
Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi.
Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi.
Teori
Maslow tentang motivasi secara mutlak menunjukkan perwujudan diri
sebagai pemenuhan atau pemuasan kebutuhan yang bercirikan pertumbuhan
dan pengembangan individu. Perilaku yang ditimbulkannya dapat
dimotivasikan oleh manajer dan diarahkan sebagai subjek-subjek yang
berperan. Dorongan yang dirangsang ataupun tidak, harus tumbuh sebagai
subjek yang memenuhi kebutuhannya masing-masing yang harus dicapainya
dan sekaligus selaku subjek yang mencapai hasil untuk sasaran-sasaran
organisasi.
2. Jelaskan faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu objek....Faktor yang akan mempengaruhi seseorang terhadap suatu objek yaitu di antaranya ialah bergantung dari objek yang diamati, situasi-situasi yang ada dan orang yang mengeluarkan persepsi itu sendiri.
Pertama, seseorang mempersepsikan suatu objek berdasarkan objek itu sendiri, berdasarkan apa yang dia lihat, didengar, diraba maupun dirasakan terhadap sesuatu yang baru. Contohnya ialah mempersepsikan seekor gajah, maka seseorang akan melihat objek tersebut bahwa gajah itu besar dan kemudian diraba bahwa gajah itu memilki tekstur kulit yang agak kasar, secara singkat seperti itulah seseorang mempersepsikan berdasarkan objek tersebut.
Kedua, seseorang mempersepsikan suatu objek berdasarkan situasi yang ada, yaitu berdasarkan waktu, keadaan kerja maupun keadaan sosial. Contohnya berdasarkan waktu yaitu apabila pengamat mengamati seorang wanita yang sedang keluar di waktu malam hari, maka dia akan mempersepsikan bahwa wanita itu adalah wanita yang tidak benar. Jika berdasarkan keadaan sosial, yaitu dalam sebuah desa dimana ada seseorang yang baru keluar dari penjara karena mencuri dan seluruh warga desa mempersepsikan bahwa dia masih tetap seorang penjahat, maka persepsi kita terhadap orang itu akan terpengaruh oleh warga desa tersebut.
Ketiga, seseorang mempersepsikan suatu objek berdasarkan dari diri pengamat itu sendiri, yaitu berdasarkan dari minat, pengalaman dan motif-motif atau sikap si pengamat. Contohnya yaitu berdasarkan pengalaman yang dimiliki oleh pengamat maka akan mempengaruhi persepsinya tergadap suatu objek seperti dia mempersepsikan temannya yang sering berbohong kepadanya maka persepsinya terhadap orang tersebut bahwa dia orang yang senang berbohong.
3.Jelaskan Teori Atribusi....
Teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan mengenai perilaku seseorang, baik berdasarkan faktor internal misalnya sikap, karakter dan sifat, kemudian faktor eksternal yang berdasarkan kepada tekanan situasi atau keadaan tertentu yang memaksa seseorang melakukan perbuatan.
Contohnya apabila seseorang mencuri karena sifat dirinya yang suka mencuri atau karena tekanan situasi dan keadaan untuk menafkahi keluarganya. Berdasarkan faktor internal yaitu apabila orang tersebut sering sekali mencuri dan tertangkap basah karena memang dia senang sekali mencuri bukan karena faktor lain. Tetapi apabila berdasarkan faktor eksternal yaitu dia mencuri karena memang dia membutuhkan uang untuk menafkahi keluarganya yang kekurangan.
Dalam teori atribusi pun dapat didasarkan karena tiga faktor yaitu kekhususan, konsensus dan konsistensi. Contohnya untuk mahasiswa yang telat.
Kekhususan yaitu contohnya seperti mahasiswa tersebut telat karena ada situasi penting seperti keluarga inti yang meninggal.
Konsensus yaitu apabila yang telat yaitu lebih dari satu mahasiswa dalam suatu daerah, dapat dikatakan yang telat datang dalam jumlah besar karena di daerah tersebut terjadi kebakaran atau bencana maupun musibah.
Konsistensi yaitu mahasiswa tersebut datang telat karena memang dia sering mengulangi perbuatannya datang terlambat, hal ini sama halnya dengan faktor internal.
4. Jelaskan mengenai langkah-langkah pengambilan keputusan rasional....
Pengambilan keputusan yang optimal merupakan pengambilan keputusan yang rasional dimana seorang individu membuat pilihan dengan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam batas tertentu. Langkah – langkah pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
Mendefinisikan masalah
Langkah pertama dalam pengambilan keputusan adalah mengenali masalah yang ada. Suatu masalah timbul apabila ada perbedaan antara keinginan yang ditetapkan dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi. Adanya perbedaan ini tidak menjamin bahwa seseorang akan langsung membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah. Pertama, orang itu harus mengetahui perbedaan sebelum mulai mencari pemecahan masalah. Kedua, orang tersebut harus termotivasi untuk mengurangi perbedaan. Ketiga, orang tersebut harus memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan masalah.
Mengidentifikasi kriteria keputusan
Kriteria keputusan adalah ukuran dasar yang digunakan untuk menuntun pertimbangan dan keputusan. Semakin banyak ditemukan kriteria yang memungkinkan untuk memecahkan masalah, maka semakin baik pemecahan masalahnya.
Menimbang kriteria
Setelah mengetahui kriteria keputusan, langkah berikutnya adalah memutuskan criteria mana yang lebih penting atau kurang penting.
Membuat alternatif pilihan tindakan
Setelah mengenali dan menimbangi criteria keputusan, langkah berikutnya adalah mengenali pilihan tindakan yang mungkin dapat memecahkan masalah. Pada langkah ini, pemikirannya adalah untuk menyusun sebanyak mungkin alternatif.
Mengevaluasi setiap alternatif
Langkah berikutnya adalah secara sistematis mengevaluasi tiap-tiap alternatif terhadap masing-masing patokan. Karena sejumlah informasi harus dikumpulkan, langkah ini memakan waktu jauh lebih lama dan lebih mahal dari langkah lain dalam proses pengambilan keputusan. Kemudian, pada saat informasi telah terkumpul, dapat dipergunakan untuk mengevaluasi setiap alternatif terhadap setiap patokan. Karena sejumlah informasi harus dikumpulkan, langkah ini membutuhkan waktu jauh lebih lama dan lebih mahal dari langkah lain dalam proses pengambilan keputusan. Kemudian, pada saat informasi telah terkumpul, dapat dipergunakan untuk mengevaluasi setiap alternatif terhadap setiap patokan.
Memperkirakan keputusan yang paling optimal
Langkah terakhir dalam proses pengambilan keputusan adalah memperkirakan keputusan yang paling optimal dengan menentukan nilai optimal setiap alternatif.
0 comments:
Post a Comment