Mempelajari Statistika akan sangat menarik apabila
dilihat dari segi penyelesaian kasus yang dapat ditangani oleh ilmu statistika
itu sendiri. Seringkali mempelajari statistika masih menjadi hal yang sangat
dihindari terutama oleh kalangan mahasiswa atau bahkan orang awam sekalipun.
Karena sebagian besar memiliki paradigma yang menganggap bahwa statistika
memerlukan penyelesaian yang rumit dan panjang.
Secara
singkat statistika dapat diartikan ilmu yang berkenaan dengan data, sedangkan
statistik merupakan data, informasi, dan atau hasil penerapan algoritma
statistika pada suatu data. Data merupakan fakta yang belum memiliki arti yang
lebih spesifik mengenai tujuan dan kegunaannya, data menjadi spesifik dan
bernilai informatif apabila dikumpulkan menjadi satu kesatuan, dan apabila
statistika ini digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data maka
dapat disebut sebagai statistika deskriptif. Sebagian besar konsep statistika
mengasumsikan teori probabilitas, beberapa istilah dalam ilmu statistika antara
lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.
Dewasa
ini dalam era teknologi informasi penerapan statistika semakin luas dan beragam
statistika digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu alam (misalnya
dalam bidan astronomi, biologi, sosiologi, dan bahkan psikologi. Selain itu
statistik juga banyak digunakan untuk membantu memecahkan masalah dalam bidang
bisnis, ekonomi, dan industri. Dalam bidang pemerintahan statistika digunakan
sensus penduduk, peta penduduk miskin, dan angkatan kerja dan lain-lain.
Berhubungan dengan teknologi informasi dewasa ini statistik digunakan untuk
jajak pendapat atau polling yang biasa digunakan menjelang pemilihan umum, dan
bahkan statistika digunakan untuk memprediksi pasangan calon legislatif atau
pasangan politik tertentu secara cepat, meskipun hasil dari prediksi
masing-masing sumber pemberitaan dapat berbeda-beda.
Statistika
semakin menarik untuk dipelajari karena dengan berkembangnya teknologi
informasi dengan aplikasi modern sangat memungkinkan pembelajaran statistika
yang dulunya sangat rumit menjadi lebih mudah dan menyenangkan untuk
dipelajari. Statistika menjadi menarik apabila hasil yang diinginkan dapat
diketahui dengan cepat, sehingga kesimpulan yang diperolehpun dapat dengan
segera diambil.
Statistik
dalam penerapannya digunakan untuk membatasi cara-cara ilmiah yang bertujuan
untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan meringkas data penelitian atau
penyelidikan. Lebih lanjut statistik diperlukan untuk mengolah data untuk
kemudian dihasilkan kesimpulan-kesimpulan yang teliti, logis, dan terarah.
A.
DEFINISI
STATISTIKA
Definisi mengenai statistik sangat
beragam baik dari kalangan akademisi maupun dari para ahli. Croxton dan Cowden
dalam pernyataannya menyatakan bahwa statistik adalah metode mengumpulkan,
mengelola serta menyajikan, dan mengintepretasikan data yang berwujud
angka-angka. Anderson dan Bancroft menyatakan statistik adalah ilmu dan seni
perkembangan serta metode paling efektif untuk pengumpulan, pentabulasian serta
dan penginterpretasikan data kuantitatif sedemikian rupa, sehingga akan
memungkin kesalahan dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan penggunaan
penalaran induktif yang didasarkan pada matematik probabilitas (peluang).
Menurut tingkat pekerjaan statistik dapat dibagi ke dalam
2 (dua) tingkat yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif (inferensia
statistika).
Statistika
deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian
suatu data sehingga menciptakan sebuah informasi. Statistika deskriptif hanya
memberikan informasi mengenai data yang sudah disajikan dan sama sekali tidak
menarik kesimpulan (inferensia).
Statistika induktif (inferensia statistika) hal-hal yang
mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis dari sebagian data (data
contoh) atau biasa disebut dengan sampel untuk kemudian sampai kepada peramalan
(forecasting) atau penarikan kesimpulan keseluruhan data utama (populasi).
Dalam statistika inferensia dilakukan pendugaan parameter, pembuatan hipotesis,
serta melakukan pengujian hipotesis sehingga didapatkan kesimpulan yang berlaku
umum. Dikarenakan data yang ditarik merupakan data dari sebagian populasi maka
dikatakan induktif sehingga menyebabkan sifat data itu tidak pasti yang dapat
menyebabkan terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Solusi dari hal ini
adalah pengetahuan mengenai teori peluang mutlak diperlukan.
B.
SEJARAH
STATISTIKA
Penggunaan
istilah Statistika berasal dari istilah bahasa latin statiticum collegium
(“dewan negara”) dan bahasa Italia Statista (“negarawan” atau “politikus”).
Pertama kali
dalam sejarah statistika Gottried Achenwall (1749) menggunakan statistika dalam
bahasa Jerman sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan dengan
mengartikannya sebagai “ilmu tentang negara (state)”, namun pada awal abad
ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi “ilmu mengenai pengumpulan dan
klasifikasi data”.
John Sinclair
memperkenalkan istilah atau nama statistik (Statistics) dan pengertiannya ke
dalam bahasa inggris. Statistika pada permulaannya hanya digunakan untuk
mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan.
Perkembangan selanjutnya yang paling fenomenal dari manfaat statistika adalah
melalui sensus yang dilakukan oleh pemerintah-pemerintah di dunia.
Sensus pertama
kali dilakukan oleh bangsa Babilonia pada tahun 4000 SM dan bangsa Mesir pada
tahun 2500. Yang pada waktu itu ditujukan untuk kepentingan militer,
pengumpulan pajak, dan perluasan wilayah kerajaan.
Pada abad ke-19
dan awal abad ke-20 Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl
Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (penelitian problem
sampel berukuran kecil).
Sekarang ini
penggunaan statistika telah sangat berkembang dan telah banyak digunakan dan
diaplikasikan di semua bidang ilmu pengetahuan.
C.
KONSEP
DASAR STATISTIKA
Dalam
mempelajari statistika untuk permasalahan sains, industri, maupun sosial, hal
yang penting untuk diketahui adalah dimulai dari mempelajari populasi. Populasi
dalam statistika dapat berupa benda hidup, benda mati, ataupun benda abstrak,
dan bahkan populasi dapat berupa pengukuran sebuah proses dalam jangkauan
interval waktu tertentu yang berbeda-beda.
Dalam proses
pendataan dengan mengambil seluruh populasi yang ada dalam ilmu statistika
disebut dengan sensus. Sensus dapat diaplikasikan kedalam statistika namun
memiliki beberapa kendala utama yakni sensus memerlukan waktu yang relatif lama
dan biaya yang relatif tinggi. Solusi permasalahan ini adalah dengan metode
sampling. Metode sampling memiliki pengertian adalah sebagian kecil dari
populasi, yang dapat mewakili seluruh populasi yang akan diteliti. Sampel dan
hasil analisis datanya selanjutnya akan digunakan untuk menggeneralisasi
seluruh populasi. Pengambilan dengan sampel harus cukup representatif, dapat
mendukung inferensial (pengambilan keputusan) dan simpulan yang dihasilkan dari
sampel tersebut mampu menggambarkan populasi secara keseluruhan. Metode
statistika tentang bagaimana cara mengambil sampel yang tepat dan benar disebut
dengan teknik sampling.
2 macam
statistika yang telah dipaparkan diatas yakni Statistika deskriptif dan
statistika inferensial dapat dibedakan secara jelas kegunaannya. Statistika
deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, contoh: menghitung rata-rata dan
varians dari data mentah. Deskripsi datanya biasanya menggunakan tabel-tabel
atau grafik sehingga data mentah lebih mudah untuk dibaca atau ditarik
kesimpulannya. Sedangkan, statistika inferensial digunakan untuk hal-hal yang
lebih misalkan pengujian hipotesis, melakukan estimasi dan prediksi observasi
masa depan, atau membuat pemodelan hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret
waktu) dan lain-lain.
Selain elemen
populasi, sampel, dan inferensi terdapat pula elemen yang lain yang disebut
dengan pengukuran reabilitas. Karena sampel diambil dari sebagian populasi hal
yang mungkin terjadi adalah bias dalam menghasilkan kesimpulan, misalnya saja tidak
semua mahasiswa merasa diri tidak puas dengan nilai yang ada atau fasilitas
yang ada di kampus, mungkin juga ada mahasiswa wanita yang memiliki prestasi
dengan nilai IP yang paling tinggi
CONTOH
SOAL 1
- Sebagai
contoh keterangan mengenai keadaan curah hujan di Semarang dicatat selama
kurun waktu 10 tahun terakhir. Sembarang nilai yang menjelaskan data
tersebut. Data yang diperoleh rata-rata bulan Juni selama 10 tahun
terakhir adalah 5.7 cm3. Maka nilai ini termasuk dalam
statistika deskriptif. Namun apabila dalam data itu dikatakan bahwa curah
hujan pada bulan Juni tahun depan diharapkan 5.8 dan 5.9, maka hal ini
termasuk dalam kategori statistika induktif.
- Data
kelulusan selama 5 tahun terakhir di STEKOM menunjukkan bahwasanya 95%
diantara mahasiswa yang masuk ke STEKOM berhasil menyelesaikan studinya.
Nilai numerik 95% adalah statistika deskriptif. Apabila berdasarkan data
ini kemudian seorang mahasiswa baru STEKOM menyimpulkan bahwa dirinya
dapat menyelesaikan kuliah di STEKOM adalah 80%, maka pernyataanya
merupakan statistika induktif.
Dari contoh diatas dapat dilihat
bahwa statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang
dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan apapun mengenai gugus induk
datanya. Apabila ada penyusunan tabel, diagram, grafik dan besaran-besaran lain
di majalah dan koran-koran, maka hal ini termasuk kategori statistika
deskriptif.
0 comments:
Post a Comment